HAL HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN PENULISAN ILMIAH
1. Hal-hal yang
penting perlu di perhatikan saat pembuatan penulisan ilmiah dan Perhatikan
format penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka, atau sering disebut bibliografi, jelas sangat
penting untuk tulisan ilmiah. Jika tidak menyertakan daftar pustaka dalam karya
tulis ilmiah, tentu tulisan kita dianggap tidak memenuhi kriteria tulisan
ilmiah.
Oleh karena itu, kami mencoba memberikan beberapa informasi cara penulisan Daftar Pustaka dari berbagai sumber agar memudahkan anda yang sedang mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, makalah, skripsi, thesis atau bahkan disertasi.
Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,
Oleh karena itu, kami mencoba memberikan beberapa informasi cara penulisan Daftar Pustaka dari berbagai sumber agar memudahkan anda yang sedang mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, makalah, skripsi, thesis atau bahkan disertasi.
Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,
Penulisan
Ilmiah dalam Sistem Harvard
Sistem
Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis
yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf
a,b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik dalam
penulisan daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat internet
ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh :
Buller. H. and
Hoggart, K. (1994a). ‘New drugs for acute respiratory distress syndrome’,New
England Jurnal of Medicine, 3 (6): 435-439
Buller, H. and Hoggart, K.
(1994b). ‘The social integration of British home owners into French rural
communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.
Dower, M. (1977). ‘Planning
aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second
Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.
Palmer, F. R. (1986). Mood
and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.
Grinspoon, L. & Bakalar, J.B.
(1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale University Press,
London
Sistem vancouver
menggunakan cara
penomeran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka
(sitasi). Dalam daftar pustak, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara
berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah
tulisan.
Contoh :
[1] Dick, H.W. Industri
Pelayaran Indonesia: Kompetisi dan Regulasi. oleh Burhanuddin A.
Jakarta: LP3ES. 1990.
[2] Franklin,
J.H. Fundamentals of Mathematics. Chicago: University of Chicago
Press. 1985.
[3] Kernighan, B.W.,
dan Dennis M.R. The C Programming Language. New Jersey: Prentice
Hall. 1987.
Tetapi lebih dari itu
ada perbedaan yang mendasar pula pada penulisannya di daftar pustaka (dan hal
ini yang jarang diperhatikan oleh kebanyakan penulis)
Saat ini saya memperkenalkan sistem sitasi dengan gaya
vancouver (harvard baru dibahas pada artikel berikutnya). Sistem
Vancouver merupakan sistem yang sering digunakan dalam berbagai jurnal
ilmiah atau publikasi akademik. Sistem ini umumnya disebut author-number
system karena sistemnya yang merujuk dengan menggunakan angka.
Nama Vancouver diambil karena sistem ini merupakan hasil dari pertemuan yang
dilaksanakan di Vancouver, British Columbia, Canada pada tahun 1979 yang
merupakan cikal bakal berdirinya ICMJE (International Comitee of Medical
Journal Editors). Dibandingkan harvard, vancouver lebih populer digunakan di
jurnal kedokteran karena tidak terlalu banyak memakan tempat (karena hanya
perlu menuliskan angka tanpa nama dan tahun) sehingga mengurangi jumlah
halaman. Selain itu, vancouver juga memungkinkan penggunanya merujuk lebih dari
satu sumber untuk sebuah pernyataan (kalimat) tanpa perlu merusak estetika
penulisan.